Banyak yang penasaran bagaimana kelebihan dan kekurangan kegiatan study tour. Bagaimana tidak, kegiatan study tour sudah seperti kegiatan wajib bagi para peserta didik di tingkat SD hingga SMA.
Bingung harus mengikutkan anak study tour atau tidak? Gunakan ulasan tentang ini kelebihan dan kekurangan kegiatan study sebagai bahan pertimbangan.
Bahkan, dari sekolahnya sendiri sering kali mewajibkan peserta didiknya untuk ikut. Kalau tidak ikut tetap harus membayar biaya study tour sehingga terpaksa harus ikut. Sudah keluar uang, kenapa tidak berangkat?
Inilah 3 Kelebihan dan Kekurangan Study Tour
Meski ada kewajiban untuk ikut, bukan berarti tidak bisa menolak untuk ikut sama sekali. Keputusan final ikut tidaknya study tour berada di tangan orang tua. Tanpa tanda tangan di surat izin orang tua, peserta didik tidak bisa berangkat.
Nah, di bawah ini ada masing-masing 3 kelebihan dan kekurangan kegiatan study tour. Informasi ini bisa membantu mempertimbangkan harus tidaknya memberi izin anak untuk ikut study tour.
- Kesempatan Mendapatkan Pengalaman di Luar Kelas
Saat ini, belajar tidak terbatas berada di dalam kelas saja. Justru lebih banyak hal yang bisa anak dapatkan dari kegiatan di luar kelas. Bagaimanapun juga, kehidupan yang akan dihadapi adalah kehidupan di luar kelas.
Kegiatan study tour mengajak peserta didik untuk belajar dan mendapatkan pengalaman baru. Misalnya study tour ke candi atau museum yang bisa mengajarkan mengenai sejarah.
Belajar sejarah langsung dari situs peninggalan tentu tidak sama dengan belajar sejarah dari buku ata video sekalipun. Ini adalah kelebihan study tour yang paling utama.
- Membantu Meningkatkan Perekonomian di Lokasi Study Tour
Orang tua sudah pasti akan memberi uang saku kepada anak-anaknya ketika pergi study tour. Entah itu untuk kebutuhan menggunakan toilet, jajan, atau lainnya.
Nah, hal ini bisa membantu perekonomian di lokasi sekitar study tour. Bagi yang menjalankan tentu ini bukan kelebihan yang diharapkan.
Namun bagi orang-orang di sekitar lokasi study tour ini adalah rejeki untuk menyambung hidup mereka. Peristiwa ini bisa menjadi bahan pelajaran hidup untuk anak.
- Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi
Study tour jelas berbeda dengan konsep belajar di kelas dengan guru sebagai fasilitatornya. Di sini, anak harus aktif untuk menjelajah, bertanya, dan juga mengembangkan temuannya.
Kerja sama dan juga kolaborasi antar sesama teman sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang bagus. Demikian, kemampuan anak untuk menyimak, berkomunikasi, dan menghargai pendapat orang lain.
Pengawasan pada Peserta Didik yang Terbatas
Dengan banyaknya anak yang ikut dan jumlah guru yang terbatas, tentu pengawasan kepada anak sangatlah terbatas. Belum lagi lokasi yang luas membuat hal ini menjadi makin mengkhawatirkan.
- Butuh Biaya yang Cukup Besar
Orang tua harus membayar sejumlah uang agar anaknya bisa mengikuti kegiatan ini. Besar kecilnya biaya tergantung tujuan study tour-nya. Biaya ini sudah pasti akan memberatkan orang tua khususnya yang kesulitan ekonomi.
Belum lagi beban uang saku yang harus diberikan untuk anak. Pastinya tidak mungkin sampai hati tidak memberi anak pegangan uang.
- Lebih Banyak “Tour” daripada “Study”
Pada dasarnya, study tour adalah kegiatan mempelajari suatu objek di luar lingkungan sekolah. Namun pada kenyataannya kegiatan belajarnya sangat terbatas dan lebih cenderung rekreasinya.
Masih belum ada pengaturan yang pasti agar kegiatan study tour bisa fokus pada kegiatan belajarnya.
Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan kegiatan study tour, tentu akan lebih mudah untuk mempertimbangkan harus ikut atau tidak. Tidak ada jawaban pasti akan pertimbangan ikut tidaknya, semuanya kembali ke pribadi yang menjalani dan orang tua.